Home » , , » PENGERTIAN WARAHAN DAN BENTUKNYA

PENGERTIAN WARAHAN DAN BENTUKNYA

Posted by Bahasalampung.com on Minggu, 31 Januari 2021

Cerita rakyat memiliki sebutan berbeda pada tiap daerah, seperti di bengkulu cerita rakyat dikenal dengan istilah gurita (Youpita.2016:217). Sedangkan pada masyarakat lampung dikenal dengan istilah Warahan. Warahan pada masyarakat sai batin dan pepadun tidak memiliki perbedaan. Warahan salah satu jenis sastra Lampung berupa cerita yang berbentuk prosa. 


Masyarakat etnik Lampung mempunyai banyak cerita yang berbentuk prosa. Cerita itu dapat digolongkan menjadi enam jenis yakni epos, fabel, legenda, mite, dan cerita yang semata mata berdasarkan fiksi (Sanusi, 2014:121). Djamaris (1990: 15) mengemukakan bahwa cerita rakyat merupakan cerita yang hidup dan berkembang secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya dan disebarkan/disampaikan secara tradisional, yakni secara lisan. 

Oleh sebab itu, cerita rakyat disebut sastra lisan (oral literature). Usman (1995: 28) menyatakan bahwa cerita rakyat merupakan cerita sejarah yang dicampuradukkan dengan unsur imajinasi seperti mite, legenda, dan dongeng. Jadi, cerita rakyat tidak semata-mata merupakan karya yang fiktif belaka, namun ia berangkat dari hal-hal yang bersifat kesejarahan. 

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan certita rakyat adalah sejarah yang dicampuradukkan dengan unsur imajinasi dan berkembang secara turun temurun secara tradisional.

Bentuk Warahan 

Warahan merupakan bagian dari sastra, menurut Effendi (2011: 5) dalam wujudnya, karya sastra mempunyai dua aspek penting, yakni isi dan bentuk. Aspek isi adalah tentang pengalaman hidup manusia, sedangkan aspek bentuk adalah hal-hal yang menyangkut cara penyampaian, cara pengarang memanfaatkan bahasa untuk mewadahi karya sastra. 

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk dari warahan dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara penyampaiannya yakni dengan cara mewarah/bercerita melalui lisan dan melalui tulisan berupa teks warahan/ cerita yang telah dituangkan pada tulisan. 

Berdasrkan bentuknya peneliti menggolongkan teks drama sebagai bagian dari warahan, oleh karena itu materi yang dikembangkan pada produk ppenelitian ini adalah teks drama dan teks dongeng rakyat yang merupakan salah satu jenis dari warahan

Terima kasih telah membaca artikel ini & dipublikasikan oleh Bahasalampung.com

0 komentar:

Posting Komentar